Ziarah Kubur di Al Azhar Memorial garden

Apakah Mayit Merasa Dilangkahi di Atas Kuburnya? Penjelasan Rasulullah ﷺ dan Adab yang Sering Terlupakan

ziarah kubur

Kubur bukan sekadar gundukan tanah.
Di bawahnya, ada ruh yang menunggu perjumpaan dengan Rabb-nya —
ada jasad yang dulu sujud, berzikir, mencintai, dan dicintai.

Namun, betapa sering kita melihat seseorang berjalan di atas kubur, duduk, bahkan melangkahi nisan tanpa sadar bahwa di bawahnya ada seorang mukmin yang seharusnya dihormati.

Pertanyaannya:

Apakah mayit itu merasakan langkah kaki di atas kuburnya?
Apakah mereka sadar saat tubuhnya dilangkahi atau diduduki?

Islam, agama yang sempurna dalam adab dan kasih, telah memberikan jawabannya.


🕌 1. Larangan Rasulullah ﷺ untuk Duduk atau Melangkahi Kubur

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Janganlah kalian duduk di atas kubur, dan jangan pula salat menghadap kepadanya.”
(HR. Muslim, no. 972)

Dalam riwayat lain beliau bersabda:

“Seandainya salah seorang di antara kalian duduk di atas bara api hingga membakar pakaiannya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.”
(HR. Muslim, no. 971)

Hadits ini menunjukkan larangan keras untuk duduk atau melangkahi kubur —
bukan karena kuburnya, tapi karena kehormatan orang yang dikubur di bawahnya.


🌿 2. Ulama Menjelaskan: Mayit Bisa Merasakan Perlakuan di Atas Kuburnya

Imam Al-Qurthubi dalam At-Tadzkirah menjelaskan:

“Ruh orang yang beriman tetap memiliki hubungan dengan jasadnya di alam kubur.
Ia dapat merasakan kesenangan atau kesakitan, tergantung bagaimana perlakuan terhadap kuburnya.”

Ibnul Qayyim rahimahullah menulis dalam Kitab Ar-Ruh:

“Sesungguhnya ruh tetap mengetahui keadaan jasadnya,
dan setiap gangguan terhadap jasad dapat memengaruhi keadaan ruh,
sebagaimana ruh orang hidup merasa sedih ketika tubuhnya disakiti.”

Oleh karena itu, melangkahi atau duduk di atas kubur termasuk bentuk gangguan terhadap kehormatan mayit.


🌙 3. Kehormatan Orang Beriman Tidak Gugur Setelah Mati

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Mematahkan tulang orang mati sama seperti mematahkannya ketika hidup.”
(HR. Abu Dawud, no. 3207)

Imam Nawawi menjelaskan maknanya:

“Hadits ini menunjukkan bahwa kehormatan seorang muslim tetap wajib dijaga setelah kematiannya, sebagaimana ketika ia masih hidup.”
(Syarh Shahih Muslim, 7/39)

Artinya, melangkahi atau duduk di atas kubur sama seperti menyinggung martabat orang hidup.
Karena tubuhnya sudah diam, tapi kehormatannya belum mati.


🌸 4. Adab Ziarah Kubur dalam Islam

Islam tidak hanya mengajarkan untuk berziarah, tapi juga bagaimana berziarah dengan adab dan kasih.

Berikut adab yang dijelaskan para ulama:

  1. Masuklah dengan niat mendoakan, bukan sekadar berkunjung.
  2. Jangan melangkahi kubur atau duduk di atasnya.
  3. Berdirilah di tepi makam dengan tenang dan sopan.
  4. Bacalah doa dengan suara lembut, tidak perlu keras.
  5. Jaga kebersihan dan jangan meninggalkan sampah.

“Ziarah bukan tempat bersedih, tapi tempat mengingat bahwa hidup ini sementara.”


🌿 5. Mengapa Banyak Kubur Dilangkahi?

Fenomena ini banyak terjadi di pemakaman umum (TPU).
Karena:

  • Tata letak makam tidak beraturan,
  • Jalan setapak sempit atau tidak ada,
  • Tidak ada tanda arah kiblat,
  • Kurangnya kesadaran masyarakat tentang adab.

Akibatnya, orang-orang terpaksa melangkahi atau duduk di atas kubur tanpa sadar.
Dan tanpa disadari, itu melukai kehormatan mereka yang sudah tiada.


🌳 6. Solusi Islami: Pemakaman yang Menjaga Adab

Di sinilah peran pemakaman islami modern seperti Al Azhar Heritage Memorial Garden.

Setiap area dirancang agar:

  • Tidak ada kubur yang dilangkahi,
  • Setiap makam menghadap kiblat,
  • Jalan peziarah luas dan tertata,
  • Suasana tenang, bersih, dan penuh penghormatan,
  • Menjaga adab Islam dalam setiap langkah.

“Karena yang dimuliakan bukan hanya semasa hidup, tapi juga setelah wafat.”


💫 Kesimpulan

Mayit memiliki kesadaran ruhani dan merasakan perlakuan terhadap jasad serta kuburnya.
Karena itu, Rasulullah ﷺ melarang keras duduk atau melangkahi kubur —
sebagai bentuk penghormatan terhadap yang telah wafat.

📞 Al Azhar Heritage Memorial Garden menghadirkan solusi beradab —
pemakaman yang menjaga kehormatan jasad dan ketenangan ruh,
agar setiap langkah peziarah menjadi dzikir, bukan dosa.

Baca Artikel Lainnya :

Doa Orang Hidup Sampai ke Orang Mati: Benarkah dan Bagaimana Caranya?

Islam Melarang Menumpuk Jenazah: Inilah Penjelasan Dalil dan Solusi Beradabnya

Bolehkah Menumpuk Dua Jenazah dalam Satu Kubur? Ini Penjelasan Dalil dan Pandangan Ulama

Mengapa TPU Biasa Tidak Dapat Menjamin Keberlangsungan Makam

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *