
Sebagian orang berkata:
“Ngapain sih beli makam sekarang, kan belum tentu mati duluan…”
Ada juga yang berkata,
“Rasanya belum siap ngomongin kematian.”
Namun, justru orang yang beriman tidak menunggu kematian datang,
melainkan menyambutnya dengan kesiapan, adab, dan perencanaan.
Menyiapkan makam untuk diri sendiri dan pasangan bukan tanda pesimis,
tetapi tanda cinta — cinta kepada Allah, kepada pasangan, dan kepada keluarga yang akan ditinggalkan kelak.
🕌 1️⃣ Menyiapkan Makam Adalah Bentuk Kesadaran Iman
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang yang paling cerdas adalah orang yang banyak mengingat kematian dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.”
(HR. Ibnu Majah, no. 4259)
Hadits ini menegaskan bahwa menyiapkan makam termasuk amal orang beriman yang cerdas dan matang spiritual.
Para sahabat Nabi pun ada yang menyiapkan kafan, liang lahad, bahkan tempat pemakamannya sendiri.
Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Kuburlah aku di tempat biasa kaum muslimin dikuburkan.”
(Riwayat Ibnu Abi Syaibah)
Maka membeli atau menyiapkan makam untuk diri sendiri boleh, bahkan dianjurkan jika diniatkan untuk memudahkan urusan akhirat.
🌿 2️⃣ Hukum Menyiapkan Makam: Boleh dan Bernilai Sunnah Jika Niatnya Baik
Secara fiqih, menyiapkan makam untuk diri sendiri atau pasangan hukumnya mubah (boleh).
Namun bisa bernilai sunnah jika diniatkan untuk:
✅ Mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ yang memerintahkan mempersiapkan kematian,
✅ Menghindari kesulitan bagi keluarga setelah wafat,
✅ Menjaga kehormatan jenazah agar dikuburkan di tempat yang layak,
✅ Menghindari perebutan lahan, kebingungan, atau biaya mendadak.
Imam Al-Ghazali rahimahullah berkata:
“Orang berakal mempersiapkan bekal sebelum datangnya ajal,
karena mati tidak menunggu kesiapan.”
(Ihya Ulumuddin, 4/498)
🌸 3️⃣ Menyiapkan Makam untuk Pasangan: Simbol Cinta yang Tulus
Menyiapkan makam berdua bersama pasangan bukan hal aneh — bahkan bukti cinta yang dewasa dan beradab.
Cinta sejati bukan hanya menyiapkan masa depan bersama di dunia,
tetapi juga menyiapkan tempat untuk beristirahat berdekatan di akhir kehidupan.
“Sebagaimana kita hidup berdua, semoga kelak kita juga berdekatan dalam rahmat Allah di alam kubur.”
Dalam sejarah, banyak pasangan saleh yang dimakamkan berdampingan —
seperti Rasulullah ﷺ yang dimakamkan di sisi istri beliau, Sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha, di rumah beliau yang kini menjadi bagian dari Masjid Nabawi.
Menyiapkan makam berdua bukan romantis berlebihan,
tapi simbol doa: agar pasangan tetap bersama dalam naungan kasih Allah hingga akhirat.
🌿 4️⃣ Agar Tidak Merepotkan Keluarga dan Ahli Waris
Salah satu hikmah menyiapkan makam sejak dini adalah mencegah kepanikan dan perpecahan keluarga di hari duka.
Banyak keluarga bingung:
“Makamnya di mana?”
“Biayanya berapa?”
“Kapan bisa dimakamkan?”
Dengan menyiapkan sejak awal, semua urusan menjadi mudah, dan ahli waris bisa fokus pada doa dan pengurusan jenazah, bukan pada logistik dan administrasi.
“Siapa yang memudahkan urusan saudaranya di dunia,
Allah akan mudahkan urusannya di akhirat.”
(HR. Muslim, no. 2699)
Menyiapkan makam adalah wujud memudahkan ahli waris dalam menjalankan fardhu kifayah dengan tenang dan penuh adab.
🌸 5️⃣ Bukan Pertanda Takut Mati, Tapi Siap Bertemu Ilahi
Sebagian orang takut menyiapkan makam karena dianggap “menjemput kematian.”
Padahal, justru orang yang menyiapkan makam adalah orang yang paling siap hidup dengan tenang.
Karena ketika rumah terakhir sudah disiapkan,
tidak ada lagi kekhawatiran dunia — yang tersisa hanyalah persiapan amal dan doa.
“Orang yang siap mati, adalah orang yang hidupnya paling tenang.”
🌿 6️⃣ Hikmah Spiritual: Menata Makam Sama dengan Menata Hati
Menyiapkan makam bukan hanya urusan tanah,
tapi urusan hati — mengingatkan bahwa hidup hanyalah singgah sebentar.
Setiap kali melihat lahan makam yang disiapkan, hati akan berbisik:
“Di sinilah akhirnya aku kembali.”
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Kunjungi kubur, karena ia akan mengingatkan kalian pada akhirat.”
(HR. Muslim, no. 977)
Maka, menyiapkan makam dengan sadar adalah ibadah hati — latihan menghadirkan kesadaran bahwa hidup harus dipakai sebaik-baiknya.
🌸 7️⃣ Al Azhar Heritage: Tempat yang Layak untuk Rumah Terakhirmu
Bagi keluarga muslim modern yang ingin menyiapkan makam secara islami,
Al Azhar Heritage Memorial Garden hadir sebagai solusi beradab:
- Makam menghadap kiblat,
- Tidak ada tumpang tindih,
- Dikelilingi lingkungan muslim,
- Perawatan seumur hidup,
- Suasana tenang untuk ziarah dan doa.
Setiap kavling adalah tanah kehormatan, bukan sekadar lahan pemakaman.
Di sini, niat menyiapkan makam menjadi amal cinta yang berbuah pahala.
“Menyiapkan rumah dunia adalah kebutuhan.
Menyiapkan rumah akhirat adalah kecerdasan.”
💫 Kesimpulan
✅ Hukum menyiapkan atau membeli makam untuk diri sendiri dan pasangan adalah boleh,
bahkan bisa bernilai sunnah jika diniatkan untuk kebaikan dan kemudahan keluarga.
✅ Ia bukan tanda takut mati, tapi tanda kesiapan dan cinta yang dewasa.
✅ Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya untuk mengingat mati, agar hidup lebih bermakna.
📞 Al Azhar Heritage Memorial Garden hadir untuk membantu keluarga muslim
menyiapkan rumah terakhir yang tenang, terhormat, dan penuh adab.
🌿 “Cinta sejati tidak berhenti di dunia,
tapi juga mempersiapkan tempat untuk bersama di akhirat.”
Baca Artikel Lainnya :
Hukum Membuat Nisan dalam Islam: Batasan, Tulisan, dan Adabnya
Mengapa Ziarah Kubur Dapat Menenangkan Hati? Rahasia Spiritual yang Diajarkan Rasulullah
Rumah Terakhir yang Tenang: Mengapa Al Azhar Memorial Garden Jadi Pilihan Keluarga Muslim Modern
Kisah Anak yang Memindahkan Makam Orang Tuanya: Bukti Cinta yang Tak Pernah Berakhir
