
Sebagian orang menganggap menyiapkan makam atau kafan sebelum meninggal itu “tidak pantas”,
seolah menantang ajal atau membawa sial.
Padahal, para sahabat Nabi ﷺ —
generasi yang paling kuat imannya,
paling yakin pada janji Allah,
justru menyiapkan kubur dan kafan mereka jauh sebelum wafat.
Karena bagi mereka, persiapan bukan tanda takut mati,
melainkan tanda yakin bahwa kematian adalah janji yang pasti.
🕌 1️⃣ Menyiapkan Kubur: Sunnah Para Sahabat dan Ulama Salaf
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya untuk setelahnya.”
(HR. Ibnu Majah, no. 4259)
Hadits ini menjadi pedoman hidup bagi banyak sahabat.
Mereka tidak hanya mengingat kematian dalam doa,
tetapi mempersiapkannya dengan nyata — dengan adab, iman, dan cinta.
🌿 2️⃣ Kisah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu: Mempersiapkan Kubur dengan Kesederhanaan
Khalifah Umar bin Khattab dikenal sebagai sosok tegas dan zuhud.
Di masa hidupnya, beliau telah menentukan tempat kuburnya —
yakni di sebelah Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhuma.
Ketika menjelang wafat karena tikaman Abu Lu’lu’ah,
Umar berkata kepada putranya, Abdullah bin Umar:
“Wahai anakku, pergilah kepada Ummul Mukminin ‘Aisyah dan katakan:
Umar memohon izin untuk dimakamkan bersama dua sahabatnya.”Aisyah menjawab,
“Aku telah menyediakannya untuk diriku,
tapi demi Allah, aku berikan itu untuk Umar.”
(HR. Bukhari, no. 1392)
💫 Umar mempersiapkan bukan untuk kemegahan,
tapi karena rindu ingin bersama sahabat dan Nabinya di akhirat.
Beliau wafat dengan izin dimakamkan di tempat paling mulia di dunia — di samping Rasulullah ﷺ.
🌸 3️⃣ Kisah Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu: Memilih Kubur di Baqi’ Sebelum Wafat
Utsman bin Affan — sahabat yang dermawan,
pernah berpesan agar jika beliau wafat,
dimakamkan di Baqi’ al-Gharqad,
kuburan kaum muslimin di Madinah.
Beliau tahu bahwa Baqi’ adalah tempat mulia —
di sana dimakamkan para sahabat, syuhada, dan keluarga Rasulullah ﷺ.
Ketika beliau dibunuh secara zalim,
jasadnya tetap dimakamkan di wilayah Baqi’ —
tempat yang telah lama ia dambakan sebagai taman keabadian.
“Tidak ada tempat yang lebih aku rindukan di bumi
selain kubur di antara orang-orang beriman.” — (Utsman bin Affan)
🌿 4️⃣ Kisah Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu: Menyiapkan Kafan dan Liang Lahad Sendiri
Diriwayatkan bahwa Abu Darda’ telah menyiapkan kafannya sejak lama.
Ia menggantungkan kafan itu di rumahnya,
dan setiap kali melihatnya, ia berkata dengan lirih:
“Inilah yang akan menemaniku saat semua meninggalkanku.”
Ia juga berwasiat agar dikuburkan dengan sederhana,
tanpa nisan mewah, tanpa bangunan,
karena kesederhanaan di dunia akan menerangi akhirat.
🌸 5️⃣ Kisah Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu: Menyiapkan Kubur Sebagai Renungan Diri
Ketika menjelang wafat, Salman menangis.
Sahabat bertanya,
“Mengapa engkau menangis, wahai Salman?”
Ia menjawab,
“Aku tidak menangis karena takut mati,
tapi karena aku belum menyiapkan bekal cukup untuk perjalanan yang panjang ini.”
(HR. Baihaqi)
Salman bukan hanya menyiapkan kuburnya secara fisik,
tetapi juga menyiapkan hati dan amalnya —
karena baginya, kubur adalah gerbang menuju rumah keabadian.
🌿 6️⃣ Mengapa Menyiapkan Kubur Itu Mulia dan Cerdas
1️⃣ Sunnah dan tanda iman.
Para sahabat menyiapkan kubur karena yakin bahwa kematian pasti datang,
dan setiap persiapan dengan niat ikhlas termasuk amal saleh.
2️⃣ Tidak merepotkan keluarga.
Rasulullah ﷺ mengajarkan agar kita memudahkan urusan ahli waris.
Menyiapkan makam lebih awal mencegah perselisihan dan kebingungan saat duka datang.
3️⃣ Bentuk adab terhadap diri sendiri.
Kubur yang layak, bersih, dan menghadap kiblat adalah bentuk penghormatan terakhir untuk jasad yang pernah sujud kepada Allah.
4️⃣ Membawa ketenangan batin.
Orang yang telah menyiapkan makamnya hidup lebih tenang —
karena tahu bahwa akhir hidupnya telah ia serahkan dengan adab.
🌸 7️⃣ Teladan Ini Dihidupkan di Al Azhar Heritage Memorial Garden
Seperti para sahabat yang menyiapkan kubur dengan iman dan adab,
kini umat Islam juga dapat melakukannya dengan cara terhormat dan syar’i.
Di Al Azhar Heritage Memorial Garden,
- Arah makam menghadap kiblat,
- Tidak ada sistem tumpang,
- Suasana tenang dan islami,
- Perawatan seumur hidup,
- Dan area khusus keluarga muslim yang ingin bersama hingga akhir hayat.
“Menyiapkan kubur bukan tanda takut mati,
tapi tanda cinta kepada akhirat dan keluarga yang akan kita tinggalkan.” 🌿
💫 Kesimpulan
✅ Para sahabat Rasulullah ﷺ menyiapkan kubur dan kafan mereka sebelum wafat,
bukan karena takut, tapi karena iman dan kesadaran tinggi terhadap akhirat.
✅ Islam mengajarkan untuk mempersiapkan akhir dengan adab, iman, dan ketenangan.
✅ Dengan mengikuti teladan mereka,
kita bukan hanya menyiapkan liang lahad, tapi juga menyiapkan rumah keabadian yang penuh doa.
📞 Al Azhar Heritage Memorial Garden membantu keluarga muslim meneladani semangat para sahabat —
menyambut kematian bukan dengan cemas, tapi dengan iman dan perencanaan yang penuh cinta.
🌿 “Sebagaimana para sahabat menyiapkan kubur mereka dengan iman,
demikian pula kita menyiapkan rumah akhir dengan keyakinan dan ketenangan.”
Baca Artikel Berikutnya :
Mengapa Penting Dimakamkan di Lingkungan Muslim: Ketika TPU Ibukota Kehabisan Lahan Makam
Kisah Relokasi Makam Sahabat Nabi: Antara Adab, Hikmah, dan Keteladanan
Bolehkah Wanita Ziarah Kubur? Inilah Penjelasan Syariah dari Para Ulama

